EDUCATION DEVELOPMENT COMMUNITY

Kamis, 22 Mei 2014

EDC ; Akibat Demo GB DKI "Pengganggu" Menpan Mulai "Jengkel"


Salam Pendidikan,

Aksi demo tanggal 29 April di Kementerian PANRB, yang dipimpin oleh Syarifah Efiana, SPd mulai menimbulkan “Efek Negatif” terhadap perjuangan seluruh GB DKI menjadi PNS.

Pada awalnya Kementerian PANRB sudah menyatakan bersedia memberikan kursi PNS untuk seluruh GB DKI (Pernyataan Menpan tanggal 26 Februari 2014), dan rencananya Kementerian PANRB akan “Menitipkan GB DKI” pada salah satu PP terbaru, dari 12 PP yang sedang digodok sebagai turunan dari UU ASN, dan kebijakan lain untuk penyelesaian persoalan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS.

PP tersebut akan disahkan sebelum Pilpres 9 Juli, itu sebabnya Menpan menyatakan GB DKI akan mulai diproses pada bulan Juli. Artinya jika GB DKI “Dititipkan” pada salah satu PP tersebut, maka GB DKI akan mulai diproses menjadi CPNS setelah pelaksanaan Pilpres.

Indikasi “Kejengkelan Menpan” terhadap pelaksanaan aksi demo 29 April adalah sebagai berikut ;
1.       Menpan menyatakan GB DKI harus berfikir “Realistis”.
2.       Menpan menginisiasi terbitnya SKB Tiga Menteri.

Dari dua hal diatas sangat terlihat bahwa Menpan mulai Jengkel, dan mulai “Lempar Bola” tentang penyelesaian pengangkatan GB DKI menjadi PNS, sebab Menpan lebih mudah menitipkan GB pada PP terbaru daripada menerbitkan SKB Tiga Menteri, yang harus berkoordinasi dengan Mendikbud dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Tahun ini adalah tahun politik dan masa jabatan Menteri tinggal beberapa bulan, itulah beberapa hal yang menyulitkan terbitnya SKB Tiga Menteri. Apa Mendagri setuju???

Gubernur Jokowi Bertemu Dengan Pengurus PB PGRI

Untuk menepis adanya “ISSU” jika Jokowi Presiden ; Jokowi akan menghapus Tunjangan Sertifikasi Guru karena membuat boros anggaran Negara.

Pagi ini (Jumat,23 April), Gubernur Jokowi didampingi Kepala Dinas Pendidikan DKI Bapak Lasro Marbun berkunjung ke kantor PB PGRI di daerah Tanah Abang. Bapak Jokowi diterima oleh Ketua PB PGRI Bapak Sulistiyo yang juga merupakan anggota DPD RI.

Dihadapan media Jokowi menyatakan “Pendidikan merupakan tempat untuk  merevolusi mental masyarakat Indonesia, didalamnya ada unsur  guru dan itu harus diperhatikan termasuk kesejateraannya harus ditambah”.

Tim pemenangan Capres Jokowi sudah merencanakan akan membentuk “Relawan Guru”, dan itulah yang dimanfaatkan oleh Syarifa Efiana, SPd atau yang lebih populer dengan julukan “Bunda Efi”. Bunda Efi mengundang Jokowi tanggal 20 Mei pada acara deklarasi  “Relawan GB DKI Sahabat Jokowi”.

Dari situlah terlihat bahwa Syarifa EFiana, SPd tidak mengerti peraturan, tidak mengerti situasi dan hanya mementingkan “Kepentingan Sendiri”. Dulu didemo, sekarang membentuk relawan itulah namanya “Berpolitik”.

Model berjuangnya “Grasak-Grusuk”, akibatnya  Menpan mulai “Jengkel” dan itu sangat  mengganggu penyelesaian persoalan GB DKI, sebab “Gerbong Politik Menpan” berbeda dengan “Gerbong Politik Jokowi”.

Dalam berjuang “Diam Berarti Berhianat”; Kenapa GB DKI masih diam ???