EDUCATION DEVELOPMENT COMMUNITY

Kamis, 20 September 2012

UCAPAN SELAMAT UNTUK GUBERNUR DKI TERPILIH

EDUCATION DEVELOPMENT COMMUNITY

MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS KEMENANGAN  
JOKO WIDODO DAN  BASUKI PURNAMA 
PADA PILGUB PUTARAN II DKI JAKARTA 20 SEPTEMBER 2012

SEMOGA BAPAK MEMPERJUANGKAN 
NASIB GURU BANTU DKI MENJADI CPNS

SALAM PENDIDIKAN
DAN 
SELAMAT BEKERJA UNTUK DKI YANG LEBIH BAIK

Jumat, 14 September 2012

SURAT EDC TENTANG GURU BANTU KEPADA PRESIDEN RI

Nomor  : J. 053/EDC/IX/2012                                            Jakarta,   September 2012
Sifat      : Pengaduan Masyarakat                                      Kepada Yth ;
Lamp    : 1 berkas                                                                Presiden Republik Indonesia
Hal       : Perlakuan Sewenang-wenang Kemendiknas        Bapak SBY
              dan Pemprov DKI terhadap Tenaga Honorer         di
              Guru Bantu DKI Jakarta                                              Tempat


Salam Pendidikan,

Kami adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang perduli akan Perkembangan Pendidikan Nasional, kami menamakan diri Education Development Community (EDC), teregister dengan Akte Notaris : Mena Trini, SH No. 08 tahun 2009, dengan alamat Sekretariat : Jl. Belly Mekar V Cijantung Pasar Rebo Jakarta Timur.

Tahun 2012 Pemerintah Pusat memberlakukan "Kebijakan Nasional" untuk mengangkat semua tenaga honorer tertinggal, yang sudah memenuhi kriteria sesuai dengan PP 48 2005 serta sudah terdaftar pada database BKN, akan diangkat menjadi CPNS tahun 2012. Di Provinsi DKI Jakarta masih tersisa 5.960 Tenaga Honorer Guru Bantu, yang belum diangkat menjadi CPNS.

Menindaklanjuti surat pengaduan EDC Kepada Menpan & RB (terlampir), tentang penundaan sementara pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS di Pemprov DKI Jakarta 2012. Kami menyampaikan pengaduan masyarakat Kepada Bapak Presiden RI tentang Perlakuan Sewenang-wenang Kemendiknas dan Pemprov DKI Jakarta terhadap Tenaga Honorer Guru Bantu DKI Jakarta. 

Kami sebagai masyarakat mengadukan persoalan ini kepada Bapak, agar Bapak sebagai Presiden RI menggunakan Kewenangan dalam membuat Kebijakan maupun mengeluarkan Peraturan dalam menyelesaikan persoalan Tenaga Honorer Guru Bantu Provinsi DKI Jakarta.

Kami juga melihat, mendengar dan menyaksikan beberapa kali Bapak Presiden menyampaikan "Pidato" pada Ulang Tahun PGRI, bahwa Pemerintah Pusat sangat serius menyelesaikan persoalan "Tenaga Honorer Tertinggal" termasuk Guru Bantu juga akan diangkat menjadi CPNS.

Berikut adalah hal-hal perlakuan sewenang-wenang Kemendiknas dan Pemprov DKI Jakarta terhadap Tenaga Honorer Guru Bantu DKI Jakarta :
1). Kemendiknas "Kurang Serius" menyelesaikan persoalan Tenaga Honorer Guru Bantu DKI Jakarta.
2). Kemendiknas "Tidak Mampu" memberikan honor Guru Bantu setara dengan Upah Minimal Regional (UMR). Saat ini honor Guru Bantu hanya Rp. 1.000.000/bln.
3). LPMP DKI sebagai bagian dari Kemendiknas (Jabatan Eselon III) "Kurang Serius" memberikan informasi dan melakukan pembinaan terhadap Tenaga Honorer Guru bantu DKI Jakarta.
4). Pemprov DKI. Jakarta "Tidak Bersedia" mengangkat Tenaga Honorer Guru Bantu menjadi CPNS tahun 2012.
5). Pemprov DKI Jakarta melakukan "Penyimpangan Kewenangan" dalam proses pengangkatan Guru Bantu menjadi CPNS tahun 2011. Indikasinya : Menpan & RB memberikan kuota 850 Guru Bantu DKI untuk diangkat menjadi CPNS tahun 2011. Jumlah Guru Bantu yang memenuhi syarat sesuai dengan "Jurusan yang Dibutuhkan" hanya 677, terdapat 173 Guru Bantu yang diangkat dengan "PROSES SILUMAN".
6). Pemprov DKI Jakarta memberikan Tunjangan Kesra yang "Kurang Manusiawi" terhadap Tenaga Honorer Guru Bantu, yaitu sebesar Rp. 200.000/bln. Tidak sebanding dengan Tunjangan Kesra Guru PNS Pemprov DKI, yaitu sebesar Rp. 3.000.000/bln. Padahal Guru Bantu mempunyai tugas dan fungsi yang sama dengan Guru PNS Pemprov DKI Jakarta.

Untuk itu kami mohon Bapak Presiden serius dan perduli menyelesaikan persoalan Tenaga honorer, terutama Guru Bantu DKI Jakarta. Demikian kami sampaikan atas waktu dan perhatian bapak Presiden, kami ucapkan terima kasih.


Jakarta,    September 2012
Direktur Eksekutif EDC
           ttd
Drs. Antonius. MMG
           

Rabu, 12 September 2012

SURAT EDC TENTANG GURU BANTU KEPADA MENPAN & RB

Nomor : J.052/EDC/VI/2012                                                 Jakarta, 11 Juli 2012
Sifat     : Pengaduan Masyarakat                                         Kepada Yth :
Lamp   : -                                                                               Menteri PAN & RB
Perihal  : Penundaan Sementara Pengangkatan Honorer         Bapak Azwar Abubakar
              Jadi CPNSD DKI Jakarta 2012                               di
                                                                                                          Tempat


Salam Pendidikan,

Kami adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli akan pengembangan pendidikan nasional, kami menamakan diri Education development Community (EDC), teregister dengan Akte Notaris Mena Trini, SH Nomor 08 tanggal 10 Juli 2009.

Sehubungan dengan keluarnya PP 56 tahun 2012tentang tenaga honorer, yang isinya tidak secara spesifik menyatakan Guru Bantu akan diangkat menjadi CPNS. Untuk itu kami mohon Kebijakan dan Keputusan dari  Bapak Menpan & RB, agar menunda sementara pengangkatan CPNS melalui jalur honorer 2012 sebelum Guru Bantu diangkat jadi PNS.

Sebagai pertimbangan Bapak, berikut kami sampaikan tentang tenaga pendidik Guru Bantu yang diangkat secara Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :
1). Tahun 2003 Pemerintah melalui Kemendiknas memberikan bantuan kepada guru swasta untuk meningkatkan kesejahteraan hidup yang anggarannya dibebankan pada DIPA APBN (Angkatan 1)
2). Tahun 2004 Pemerintah melalui Kemendiknas memberikan bantuan kepada guru swasta untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, yang anggarannya dibebankan pada DIPA APBN (Angkatan 2).
3). Tahun 2005 Presiden RI mengeluarkan PP 48 tentang tenaga honorer. Guru Bantu secara resmii
menjadi anggaran "Rutin APBN", yang artinya Guru Bantu telah secara otomatis ikatan dinas dengan Kemendiknas.
4) Tahun 2006 Guru Bantu secara Nasional dimasukkan menjadi tenaga honorer dan terdaftar di database BKN.
5). Tahun 2007 Presiden RI mengeluarkan PP 43 tentang tenaga honorer yang sebagian isinya sebagai berikut : Tenaga Honorer yang sudah terdaftar di database BKN dan memenuhi kriteria PP 48 2005 yang masih tertinggal akan diangkat menjadi CPNS dan tuntas tahun 2009.
6). Tahun 2010 ternyata masih banyak tenaga honorer yang belum diangkat jadi CPNS termasuk sekitar 6800 Guru Bantu DKI Jakarta.
7). Tahun 2011 Pemerintah melalui Menteri Pan & RB, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan membuat "Peraturan Bersama" tentang penundaan sementara penerimaan PNS, kecuali tenaga pendidik, medis dan jabatan yang bersifat khusus.
8). Tahun 2011 Pemprov DKI Jakarta mengangkaat sekitar 777 Guru Bantu DKI menjadi CPNSD dengan alasan "dibutuhkan".
9). Tahun 2012 Presiden RI mengeluarkan PP 56 tentang Perubahan PP 48 yang sebagian isinya : "Seluruh tenaga honorer yang memenuhi kriteria PP 48 2005 akan diangkat jadi PNS dan akan tuntas tahun 2014.
10). Tahun 2012 Pemprov DKI Jakarta "Tidak mengajukan Guru Bantu" untuk diangkat menjadi CPNSD, padahal masih tersisa sekitar 6000 Guru Bantu yang belum diangkat menjadi PNS.
11). Berdasarkan UU Kepegawaian No. 43 tahun 1999 "Guru Bantu DKI berhak menjadi PNS" karena sudah Memenuhi Kriteria dan sesuai dengan PP 48 tahun 2005, Jo PP 43 2007, Jo PP 56 2012.

Untuk itu kami mohon Pertimbangan dan Kebijakan Bapak Meteri PAN & RB, agar Guru Bantu DKI di Prioritaskan menjadi CPNS tahun 2012. Demikian kami sampaikan, atas waktu dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


                                                                                      Jakarta, 11 Juni 2012
                                                                                      Direktur Eksekutif EDC


                                                                                      Drs. Antonius .MMG.

Tembusan :
1. Presiden RI.
2. Menteri Pendidikan Nasional.
3. Ketua Komisi X DPRRI
4. Ketua Komisi II DPRRI
5. Ketua DPRD DKI Jakarta

Senin, 10 September 2012

Media Indonesia - Rasa Aman Rakyat

Media Indonesia - Rasa Aman Rakyat
Setelah Indonesia Merdeka, walaupun terdapat "Multi Partai" tapi kekuatan politik hanya tiga, yaitu kelompok agamis, kelompok komunis dan kelompok nasionalis.Sejarah telah mencatat yang pernah menggunakan kekerasan/pemberontakan untuk mencapai tujuan adalah kelompok agamis dan komunis.Setelah kepemimpinan orde baru dan komunis "dimusnakan" kekuatan politik di Indonesia juga tiga, yaitu kelompok agamis,kelompok nasionalis dan kelompok militer.Sekarang ini munculnya kelompok "Teroris" atau "Teror yang Terorganisir" juga ingin mencapai tujuan "Politik Tertentu" dengan menggunakan "Kekerasan".Sekarang pemerintahan SBY "TIDAK MAMPU" memusnakan kelompok terorisme, KENAPA?????.."Hanya Tuhan yang Tahu!!!!".. Masyarakat sudah bosan,lelah,letih juga takut karena "Tidak Aman"...Ada apa kekuatan negara??? tidak mampu "MEMUSNAKAN" kelompok kecil yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan..SEJARAH AKAN MENCATAT..

Jumat, 07 September 2012

Media Indonesia - Negeri Kalah Bersaing

Media Indonesia - Negeri Kalah Bersaing
Indonesia adalah negara yang cukup luas dengan potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Faktor yang paling besar menyebabkan Indonesia kalah bersaing dengan negara tetangga adalah kepemimpinan nasional,yaitu Presiden,Menteri serta anggota DPR/MPR, sebab   sistim "Birokrasi" dan kemampuan tenaga kerja yang rendah adalah produk dari kepemimpinan nasional, sebagai masyarakat saya merasakan dua periode kepemimpinan "SBY" adalah yang paling "Busuk" setelah masa kepemimpinan orde baru